ILMU TAK BERIZIN

ILMU TAK BERIZIN

ASSALAMUALAIKUM
OM SWASTIASTU
SALAM SEJAHTERAH
SALAM RAHAYU untuk kita semua,semoga kita dalam lindungan-NYA

Sahabat blog MUSTIKA SURYA BERTUAH kita jumpa lagi dalam halaman blog sederhana,sesederhana isinya tapi di bali yang sederhana ini tersirat tentang sesuatu yang tinggi dan dalam.

Sahabat kali ini kita akan membahas sedikit tentang keilmuan yang tak berizin, maksud tak berizin di sini adalah keilmuan yang di amalkan bukan berdasarkan ijazah sah dari pemilik ilmu. Belakangan ini semenjak canggihnya tekhnologi internet yang menyediakan informasi apa saja yang kita butuhkan termasuk tentang keilmuan.

Jika kita butuh sesuatu imformasi kita tinggal mengetik kata kunci maka mbah google akan menyuguhkan ratusan imformasi yang relevan, hal ini juga berlaku bagi para pencari ilmu kebathinan, dia tinggal mengetik kata kunci misalnya Al-hikmah maka akan muncul dilayar komputer atau gadgetnya ratusan informasi tentang ilmu hikmah bahkan menyuguhkan berbagai kitab keilmuan yang bisa dipelajari secara gratis.

Tahukah kita apa yang terjadi dengan hal demikian?
yah hal ini menyebabkan tersebarnya berbagaimacam keilmuan tanpa sanad dan tak berizin, si penulis akan seenaknya mengijazahkan keilmuan yang ditulisnya,dan si pembaca akan sangat gampang menerimanya dengan ucapan "qobiltu", dengan hal seperti ini penulis berfikiran begitu gampangkah untuk mendapatkan sebuah keilmuan?,apakah tidak ada efek negatif kepada pengamalnya,atau apakah ada keberkahan dalam keilmuan yang didapatkan dengan cara seperti itu?

"Hmmm..." menurut penulis sepertinya ada kekeliruan disini. Terkadang tulisan di sebuah blog atau website hanya berdasarkan copas dari blog lainnya,karena penulis sendiri sering menemukan sebuah tulisan artikel yang sama persis dengan gaya penulisan di blog lain yang pernah penulis baca sebelumnya. artinya adalah orang yang mengijazahkan atau menyebarkan keilmuan itu bukanlah orang yang menguasai keilmuan itu,bahkan jika itu berbentuk mantra dia sendiri tidak hafal mantra keilmuan yang dia sebarkan,akan tetapi dia berani menuliskan "saya ijazahkan ilmu ini kepada siapapun yang berminat mengamalkannya" dan di kolom komentar banyak pembaca yang menanggapi dengan "qobiltu atau mohon izin untuk mengamalkannya"

Sahabat blog MSB,sebuah keilmuan itu tidak bisa hanya ijazah lewat ucapan saja, jika sesuatu itu sudah di katakan ilmu,maka tentu ada sumbernya dan ada yang menciptakannya,dan ada ahli warisnya dalam hal ini sebuah keilmuan akan diturunkan secara turun temurun oleh seorang guru kepada muridnya,dan muridnya itu akan menurunkan juga dengan muridnya nanti, yang terpenting adalah tatacara penurunan ilmu itu pasti ada tatacara khusus atau dengan ritual khusus yang turun temurun juga menjadi syarat sebagai penurunan sebuah keilmuan.

Syarat atau ritual penurunan keilmuan itulah sebenarnya kunci ke tajriban,keberkahan sebuah keilmuan, sekarang kita tanya pada diri kita pribadi sudah berapa banyak kita mengamalkan keilmuan yang tidak jelas cara penurunannya,dan dari sekian banyak itu adakah yang tajrib atau di buktikan keampuhannya,atau dirasakan efek manfaatnya dalam kehidupan kita?

Misalnya saja, Jika ada sebuah mantra ilmu kebal yang anda baca di sebuah blog terus penulis blog mengijazahkan mantra itu kepada pembaca yang mau menerimanya, jika anda yang menerima ilmu kebal itu dan mengamalkan mantranya apakah anda berani mengetes ilmu kebal itu dengan cara membacok diri anda dengan sebuah pedang yang ketajamannya bisa mecukur rambut atau membelah kertas? saya yakin kita tidak akan berani melakukan itu,karena kita takut kalau ilmu itu tidak tajrib dan malah menjadi musibah.

Akan tetapi jika ilmu kebal itu kita dapatkan dari ijazahan seorang guru yang memang mempunyai ilmu itu,apa bila kita di suruh mengetes dengan membacok badan kita setelah pengijazahan maka akan lain lagi ceritanya, dengan gagah berani kita akan membacok diri kita bahkan mungkin orang lain yang membacok kita siap,karena kita yakin kalau ilmu kita itu tajrib dan bisa dibuktikan ke ampuhannya.

Dari sedikit pemaparan di atas bisa kita simpulkan hanya mudharatlah yang kita dapat jika mengamalkan keilmuan tanpa izin dari seorang guru atau mengamalkan keilmuan yang tidak jelas sanadnya. Yakinlah orang yang menciptakan sebuah keilmuan tidak akan pernah iklas jika ilmunya itu dicuri atau di amalkan oleh orang yang tidak bersanad dari murid-muridnya,meskipun sang pencipta keilmuan itu sudah mati.

Sebuah keilmuan yang tak bersanad tidak akan pernah menimbulkan karomahnya yang positif,dan yang di timbulkan hanyalah mudharat bagi pengamalnya yang tidak ubahnya sebagai pencuri ilmu. Hal seperti ini jugalah yang menyebabkan sebuah keilmuan yang sudah tersebar menjadi tidak tajrib atau tidak ampuh sama sekali,karena kelimuan yang beredar adalah ilmu hasil curian dan tidak bersanad.

Pentignya sanad sebuah keilmuan adalah untuk menjaga ketajriban dan kemujaraban ilmu itu,karena keberkahan sebuah ilmu tergantung dari ridho sang pencipta ilmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel PORTAL LADUNI

 Telah terbit novel portal laduni original ber hak cipta dan ISBN  Karya Hetlan Suryadi.SP Di jual dalam bentuk ebook pdf. Dengan harga Rp.1...