KEILMUAN dan KETERTARIKAN

KEILMUAN dan KETERTARIKAN

Pada dasarnya semua keilmuan adalah baik adanya,semua keilmuan baik itu kejawen,alhikmah,aliran energi murni,nurilahiyah,laduni dsb. Semua keilmuan itu di ciptakan tidak ada yang khusus diciptakan untuk membuat angkara murka di muka bumi.

Semua keilmuan diciptakan bertujuan baik yaitu untuk menjaga keseimbangan alam,dan menggali anugerah illahi yang telah disebarkannya di muka bumi,agar para mahkluk ciptaannya mengerti ke fitrah masing-masing dengan menyadari betapa besar kekuasaanNYA dan betapa banyak ilmuNYA yang belum kita ketahui. Sehingga hal ini akan menambah keyakinan dan iman seseorang.

Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keilmuan yang di gunakan untuk membuat angkara murka di muka bumi,hal ini menyebabkan beberapa aliran keilmuan di anggap jelek dan hanya bisa membuat pemiliknya melakukan perbuatan jahat.

Padahal pada prinsipnya bukan ilmu yang salah tapi pengamalnyalah yang keliru,dalam mengaplikasikan keilmuan yang dimilikinya.

Banyak juga orang yang mengeluh dengan keilmuan yang dipelajarinya karena merasa tidak puas dengan pencapaian tingkat keilmuannya.

Pada prinsipnya,semua jenis keilmuan sebaiknya ditekuni berdasarkan rasa ketertarikan masing-masing,tidak harus sama dengan orang lain,akan tetapi perlu jika kita mencari wawasan tentang jenis keilmuan yang lain,karena hal itu akan membuat kita semakin ahli dalam jenis keilmuan yang kita jalani.

Keputusan untuk mendalami sebuah aliran keilmuan harus dimulai dengan ketertarikan,jika rasa ketertarikan belum muncul sebaiknya ditunda dulu jangan sampai kita mempelajari suatu keilmuan karena ajakan orang lain atau faktor dari luar diri,sebaiknya cukup sebatas baca untuk menambah pengetahuan,bukan untuk menambah keilmuan

Memang tidak mudah untuk mengambil keputusan mengambil satu jenis keilmuan,karena hampir semua imformasi yang didapat mengatakan kalau ilmu ini baik,ilmu itu bagus,dan atau kita di giurkan dengan kesaktian-kesaktian yang kita dapatkan jika mempelajari jenis ilmu itu.

Semua imformasi di berikan orang hanya output keilmuan saja,mereka tidak memberikan informasi bagaimana cara menghasilkan output (kesaktian) itu. Hingga akhirnya banyak yang kecewa setelah mempelajarinya. Karena lelaku yang di berikan ternyata sangatlah berat dan bahkan dikatakan mustahil untuk menjalaninya.

Jika kita berminat mempelajari suatu keilmuan sebaiknya mulailah dengan yang paling sepele tapi jangan di sepelekan karena itu adalah dasar ke jenjang yang lebih tinggi karena yang sepele itu adalah intisari keilmuannya,yang kemudian berkembang menjadi tingkat yang lebih tinggi.

Walaupun kelihatan sepele tapi nantinya akan menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi diri kita,dulu bisa apa dan sekarang sudah bisa apa,yang sekarang kita bisa apakah sebelum mempelajari hal sepele tadi juga bisa? dari situ kita dapat mengentahui peningkatan dan kwalitas keilmuan yang sudah kita jalani.

Faktor terbesar penghambat mempelajari suatu keilmuan adalah kurangnya niat dan usaha belajar dan rendahnya sikap kemandirian dalam belajar. Terkadang karena ketidak mandirian itu timbulah niat untuk mempelajari secara instan dengan cara membeli atau memahari dengan sistem transfer energi,yang pada akhirnya keilmuan yang dimahari itupun hasilnya tidak maksimal,karena kurangnya pengetahuan tentang keilmuan itu.

Sikap mandiri sangatlah dibutuhkan,usaha yang keras diperlukan,jangan banyak bergantung dari guru yang memberikan ilmu,sehingga masalah yang ditemui dalam mempelajari keilmuan itu bisa diatasi sendiri.

Setiap jenis keilmuan,baik kanuragan,kebhatinan,spiritual,aliran energi murni,kebhatinan khodam sebenarnya jika dirangkaikan akan saling terkait satu dengan lainnya dan pada dasarnya dapat dirangkaikan dan dikombinasikan,sehingga hasilnya akan lebih baik di bandingkan jika keilmuan itu hanya berdiri sendiri-sendiri,karena itu kita jangan terpaku dengan satu jenis keilmuan saja karena beberapa jenis keilmuan bisa dikombinasikan dengan keilmuan lainnya yang ditujukan agar keilmuan yang kita miliki menjadi lebih baik dan mumpuni.

Akan tetapi jangan mempelajari suatu jenis keilmuan berasamaan dengan keilmuan yang lain,agar penguasaannya tidak mengambang yang akhirnya tidak ada satu jenis keilmuanpun yang dikuasai dan tidak ada bidang ilmu yang menjadi keahlian.

Seseorang yang menekuni olah beladiri kanuragan,kekuatan ilmunya akan bertambah atau berlipat-lipat jika di dampingi dengan kekuatan tenaga dalam,yang memiliki tenaga dalam akan berlipat kekuatannya jika di barengi dengan kebhatinan atau spiritual dan khodam. Karena itu pada penguasaan keilmuan tingkat lanjut seseorang memperdalam ilmunya tidak lagi dengan olah gerak dan pernafasan,tetapi mulai banyak melakukan tirakat,atau lelaku prihatin seperti tapa brata dan sebagainya.

Di dalam keilmuan kebhatinan dan spiritual, yang harus lebih dulu dikuasai adalah kepekaan rasa fan batin,pengkatifan inders ke enam,bukan melihat ghaib,bukan amalan-amalan bukan pula pembukaan cakra-cakra tubuh.

Kepekaan rasa dan kemampuan menayuh sebaiknya sudah dikuasai terlebih dahulu,karena itu adalah suatu kemampuan dasar dalam kita mempelajari keilmuan ,spiritual,keghaiban dan kebhatinan

Berikut sedikit penjelasan tentang penglihatan ghaib.

1. Melihat dengan cakra mata ketiga/cakra ajna.
Dengan cara ini kita bisa melihat mahkluk ghaib cukup jelas,tetapi karena cakra ini merupakan bagian fisik/sipat manusia,maka kemampuannya terbatas,biasanya hanya melihat mahkluk ghaib tingkat rendah saja.

2. Melihat secara bhatin,adalah meluhat ghaib dengan mengandalkan.kepekaan rasa,jika tidak bisa lama berfokus maka yang terlihat hanya gambaran ghaib saja,misalnya kelebatan-kelebatan bayangan saja,dan untuk menadapatkan gambaran yang lengkap akan mengandalkan bisikan atau wangsit dari sedulur papatnya,tetapi jika sudah tingkat mahir maka akan dapat melihat ghaib yang tingkat dimensinya lebih tinggi.

3. Melihat secara ruh,kita dapat melihat dengan menggunakan ruh pancer kita,atau juga dengan sukma sedulur papat,atau juga dengan keduanya,bila cara ini sudah mahir maka akan mengantar kita ketingkat spiritual yang tak terhingga dan aspek pengetahuan ke dimensi yang sangat tinggi.

Untuk tata cara dan penjelasan lebih lanjut tentang penglihatan ghaib akan kita bahas pada bab khusus.

Dalam mempelajari aspek pengetahuan keilmuan,dapat dilakukan dengan banyak belajar dari orang lain,dan tidak harus berguru,sumber belajar yang paling mudah adalah dari ide/ilham masing-masing. Jika sudah mencapai tingkat yang.lebih tinggi usahakan untuk dapat terhubung dengan ghaib-ghaib sakti tingkat tinggi,para leluhur,dewa-dewa dan belajarlah pengetahuan ghaib dari mereka.

Setiap pencapaian orang berbeda-beda,beberapa pencapaian menjadi pengetahuan yang jika di ceritakan pada orang lain menjadi pengetahuan yang terlalu tinggi bagi mereka sehingga daya pikir mereka tidak mampu mencerna dan akhirnya menganggap pengetahuan itu hanya sekedar dongeng atau karangan fiksi saja,karena itu beberapa pengetahuan tingkat tinggi itu sebaiknya di simpan sendiri saja.

Apakah lagi bila hasil pengetahuan yang didapat berkenaan dengan pencarian jati diri dan ketuhanan,yang sangat sensitif dan bersifat pribadi,karenanya terkadang kita harus membatasi ruang lingkup penyebaran imformasi dan pengetahuan yang kita dapat,karena hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan tentu akan berkaitan dengan agama,dan agama sangat bersifat pribadi.

Agama penuh dengan dogma dan doktrin yang tidak boleh dibantah apalagi dipertentanglan oleh penganutnya,karenanya sebaiknya kita tidak menyampaikan pengetahuan yang berhubungan dengan agama,dan cukup pengetahuan yang bersifat ketuhanan saja,karena ketuhanan bersifat universal.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel PORTAL LADUNI

 Telah terbit novel portal laduni original ber hak cipta dan ISBN  Karya Hetlan Suryadi.SP Di jual dalam bentuk ebook pdf. Dengan harga Rp.1...